Selasa, 17 Agustus 2010

tukang bangunan

Kalau saja aku tahu....
Suatu pagi seorang ahli bangunan dipanggil oleh sang raja.
“aneh pikirnya tidak biasanya saNg raja memanggilku. Ada apa ya? 
Aku kaN baru saja meyelesaikan rumah pesaannya untuk salah satu penasihat. 
Apa aku melakuka kesalahan...
Setelah dipikir-pikir, tukang bagunan itu merasa tidak puya salah apa-apa. 
Yah apa boleh buat apa pun yang disampaikan raja aku harus meguatkan hatiku.
Lalu ahli bagunan itu pun pergi menemui raja. 
Sesampainya di depan tahta kerajaan, raja pun megeluarkan titahnya.
“wahai ahli bagunan, buatlah satu buah rumah lagi”
“berapa lama tuanku?
Kerjakan saja sesukamu
Berapa biaya untuk membuatya?.
Aku memiliki satu karug emas. Gunakalah sesukamu.
Seperti apa bentuk rumahya?
Atur saja sesukamu
Dimana aku harus membangunya?
Tetukan saja sesukamu.
Wah, jarang-jarang raja memberi tugas semudah ini. Aku boleh membuatya sesukaku.
Karena aku baru saja meyelesaikan satu rumah, aku akan kerjakan rumah ini kalau aku igin saja.toh,
waktu membuatya terserah aku.
Setelah menerima titah raja yang menurutya sangat rigan tersebut, 
sang ahli bagunan pun megerjakan rumah itu sekenanya.kalau sedan males ia tidak megerjakannya. 
Bahkan ketika ada niat untuk megerjakannya, ia meggunakan banguan bukan kualitas terbaik. 
Bentukya pun terkesan sekenanya dan tidak memperhatikan keidahan. 
Benar-benar rumah yang sekedar untuk berteduh, bukan rumah yang yaman ditiggali 
dan membuat peghuninya betah.
Setelah enam bulan sejak keluarnya titah itu, utusan raja datang untuk memberitahu 
ahli bagunan bahwa tiga hari lagi sang raja igin tahu tetang hasil kerjanya. 
Medegar hal itu  ahli bagunan kagetya buka main. 
Karena merasa tidak enak pada raja , ia pun meyelesaika rumah itu. 
Takut kehilagan muka kalau belum selesai.
Akhirnya hari itu pun datang. Rumah diselesaikan dengan hasil yang bear-benar tidak karuan. 
Tapi, bagi sang ahli bagunan, yang peting dia sudah mengerjaka titah raja : membuat satu rumah.
Karena belum melihat rumh itu sag raja pun memanggil si ahli baguan untuk tahu perkembangan kerjanya.
Ada apa tuanku?
Kamu sudah meyelesaikan rumah itu?
Sudah tuanku
Bagus. Rumah itu kuhadiahka untukmu.
Mendengar hal itu
Hancur sudah hati ahli bagunan. Hanya satu hal yag ia gumamka dalam hati “ kalau saja aku tahu”
Sumber ; buku bikin belajar selezat coklat, fatan fantastic dan dinda denis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar