Minggu, 29 Agustus 2010

     Bulan ramadhan adalah bulan yang suci dimana setiap insan bisa menorehkan berbagai macam pahala dengan jalan terindah tampa mengandung kesyirikan kepada Alloh swt, tapi kebanyakan dari umat muslim sendiri belum bisa nenjaga kesucian dari bulan tersebut. pada pagi harinya mereka berpuasa dengar berlapar-lapar dan haus dahaga, tapi belum bisa menjaga kesempurnaan dari ibadah puasa yang dijalankan, mereka mengotorinya dengan melakukan kemaksiatan yang dianggap remeh padahal sangat mempengaruhi pahala puasa tersebut. suatu contohnya gibah. gibah merupakan sesuatu perbuatan yang  sangat sulit dihindari apalagi ditambah dengan media televisi yang tidak lepas dari gosip-gosip belaka. sedangkan di satu pihak umat Islam pada umumnya tidak bisa lepas dari media tersebut, dengan melihat tontonan yang tidak selayaknya dilihat padahal setiap penglihatan akan diminta pertanggungjawabannya masing-masing di pengadilan Allah kelak.
 
"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani semuanya itu akan dimintai pertanggung jawaban" (Al-Isra':36)
     Sungguh indah firman di atas, bagaimana Allah begitu menjaga hamba-Nya agar tidak terjerumus dalam lembah kemaksiatan, di mana Tuhan menyeru kita untuk selalu menjaga pendengaran, penglihatan, dan hati agar selalu terjaga dari hal-hal yang berbau maksiat. Bulan Ramadhan ini merupakan moment yang sangat penting untuk memperbaiki kekurangan dan berusaha sekuat kemampuan yang kita miliki untuk menjadi sosok yang selalu menjaga diri agar kita termasuk generasi rabbani karena mengamalkan ayat-ayat Al-Qur'an yang menjadi pedoman hidup kita.
untuk itu kita mencoba mengisi setiap kekosongan waktu dengan melakukan ibadah yang dicintai oleh Allah SWT agar waktu kita tidak terbuang dengan sia-sia. Meski hanya dengan melakukan ibadah yang ringan tapi berat disisi alloh swt.

seperti diriwayatkan dari Abu Hurairah ra : Rasulullah Saw pernah bersabda, “perbuatan yang engkau lakukan tidak akan menyelamatkan engkau dari api neraka”, mereka berkata, “bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “bahkan aku sendiri, kecuali Allah melindungiku dengan kasih dan rahmatNya. Oleh karena itu lakukanlah perbuatan baik sepatut mungkin, setulus mungkin, sedapat mungkin dan beribadahlah kepada Allah pada pagi dan sore hari, pada sebagian dari malam hari dan bersikaplah al-qashd (mengambil pertengahan dan melaksanakannnya secara tetap) karena dengan cara itulah kamu akan mencapai (surga)”.

Diriwayatkan dari Aisyah ra : seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit” 

Jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukuan amal kebaikan meski perbuatan itu sangat kecil bagi kita tapi bernilai besar di sisi Allah, asalkan dilakukan dengan ikhlas dan tulus lillahita'ala...!
    berikut amal ibadah yang mungkin bisa kita lakukan tanpa biaya mahal............!


Cara Berbicara yang disyariatkan seperti Rasulullah
   diriwayatkan dari Aisyah ra. : "Rasulullah Saw tidak pernah berbicara cepat dan terburu-buru atau samar-samar seperti kalian".

 Memberi Makan Makhluk Hidup
     diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Rasulullah Saw pernah bersabda, "suatu ketika seorang lelaki yang melakukan perjalanan sangat kehausan. ia turun ke sebuah sumur, lalu minum air dari situ. pada saat ia keluar dari tempat itu, ia melihat seekor anjing menjilati lumpur karena rasa haus yang menyengat. laki-laki itu berkata, ' (anjing) ini sengsara karena persoalan yang sama denganku'. lalu ia (turun kembali ke dalam sumur), mengisi sepatunya dengan air, menggigitnya dengan giginya, dan memanjat dinding sumur, kemudian memberinya minum dengan air itu. Allah berterima kasih atas perbuatan (baiknya) dan memaafkannya".
orang-orang berkata, "ya Rasulullah, apakah kami diberi pahala bila melayani hewan?"
Nabi Muhammad Saw menjawab, "ya, melayani keperluan mahluk hidup memperoleh pahala". 

Berbuat Baik kepada Tetangga Terdekat 
   Diriwayatkan dari Aisyah ra. : aku berkata, "wahai Rasulullah ! aku mempunyai dua tetangga, dan aku ingin tahu, siapa diantara mereka yang (lebih berhak) untuk ku beri hadiah". Nabi Muhammad Saw menjawab, "orang yang pintunya lebih dekat denganmu".

Larangan dan adab duduk (nongkrong) di jalanan
    diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "hati-hati ! jangan duduk di jalanan". orang-orang berkata,"tidak ada jalan lain. itulah tempat kami duduk dan berbincang-bincang". Nabi Muhammad Saw bersabda, "jika kalian duduk disitu, berikanlah hak-hak jalan". mereka bertanya, "apakah hak-hak jalan itu?" Nabi Muhammad Saw bersabda, "merendahkan pandanganmu, tidak menyerang orang lain, membalas salam, memerintahkan al ma'ruf, dan melarang al munkar",



Read More -

Selasa, 17 Agustus 2010

tukang bangunan

Kalau saja aku tahu....
Suatu pagi seorang ahli bangunan dipanggil oleh sang raja.
“aneh pikirnya tidak biasanya saNg raja memanggilku. Ada apa ya? 
Aku kaN baru saja meyelesaikan rumah pesaannya untuk salah satu penasihat. 
Apa aku melakuka kesalahan...
Setelah dipikir-pikir, tukang bagunan itu merasa tidak puya salah apa-apa. 
Yah apa boleh buat apa pun yang disampaikan raja aku harus meguatkan hatiku.
Lalu ahli bagunan itu pun pergi menemui raja. 
Sesampainya di depan tahta kerajaan, raja pun megeluarkan titahnya.
“wahai ahli bagunan, buatlah satu buah rumah lagi”
“berapa lama tuanku?
Kerjakan saja sesukamu
Berapa biaya untuk membuatya?.
Aku memiliki satu karug emas. Gunakalah sesukamu.
Seperti apa bentuk rumahya?
Atur saja sesukamu
Dimana aku harus membangunya?
Tetukan saja sesukamu.
Wah, jarang-jarang raja memberi tugas semudah ini. Aku boleh membuatya sesukaku.
Karena aku baru saja meyelesaikan satu rumah, aku akan kerjakan rumah ini kalau aku igin saja.toh,
waktu membuatya terserah aku.
Setelah menerima titah raja yang menurutya sangat rigan tersebut, 
sang ahli bagunan pun megerjakan rumah itu sekenanya.kalau sedan males ia tidak megerjakannya. 
Bahkan ketika ada niat untuk megerjakannya, ia meggunakan banguan bukan kualitas terbaik. 
Bentukya pun terkesan sekenanya dan tidak memperhatikan keidahan. 
Benar-benar rumah yang sekedar untuk berteduh, bukan rumah yang yaman ditiggali 
dan membuat peghuninya betah.
Setelah enam bulan sejak keluarnya titah itu, utusan raja datang untuk memberitahu 
ahli bagunan bahwa tiga hari lagi sang raja igin tahu tetang hasil kerjanya. 
Medegar hal itu  ahli bagunan kagetya buka main. 
Karena merasa tidak enak pada raja , ia pun meyelesaika rumah itu. 
Takut kehilagan muka kalau belum selesai.
Akhirnya hari itu pun datang. Rumah diselesaikan dengan hasil yang bear-benar tidak karuan. 
Tapi, bagi sang ahli bagunan, yang peting dia sudah mengerjaka titah raja : membuat satu rumah.
Karena belum melihat rumh itu sag raja pun memanggil si ahli baguan untuk tahu perkembangan kerjanya.
Ada apa tuanku?
Kamu sudah meyelesaikan rumah itu?
Sudah tuanku
Bagus. Rumah itu kuhadiahka untukmu.
Mendengar hal itu
Hancur sudah hati ahli bagunan. Hanya satu hal yag ia gumamka dalam hati “ kalau saja aku tahu”
Sumber ; buku bikin belajar selezat coklat, fatan fantastic dan dinda denis
Read More - tukang bangunan

Jumat, 13 Agustus 2010

Bunga Cantik di Tengah Padang Rumput

Muslimah

Siapa di antara anda yang belum pernah mendengar pepatah yang mengatakan “Tak kenal maka tak cinta?”. Tentu semuanya sudah pernah mendengarnya, baik pada waktu pelajaran peribahasa di Mata Ajaran Bahasa Indonesia atau dalam pergaulan sehari-hari karena pepatah ini kerap kali digunakan orang. Sekarang, malah ada sedikit perubahan dan penambahan kata dalam pepatah tersebut. Yaitu menjadi "Tak Kenal Maka TaÂ’aruf."

Berbedakah keduanya ?

Read More - Bunga Cantik di Tengah Padang Rumput

Secercah Sinar di Aqabah

Muhammad memiliki darah Yatsrib. Kakeknya, Abdul Muthalib, adalah putra perempuan Khazraj paling disegani, Salma. Di saat Muhammad dimusuhi masyarakatnya sendiri di Mekah, orang-orang Yatsrib tengah mencari figur pemimpin yang dapat menyatukan mereka. Muhammad adalah figur yang memenuhi harapan itu.

Proses pencarian pemimpin itu berlatar pada kemelut yang menimpa bangsa Arab di Yatsrib, yang terbagi atas kabilah Khazraj dan Aus. Berbeda dengan masyarakat Mekah yang cenderung kasar dan berprofesi dari pedagang hingga perampok, orang-orang Yatsrib umumnya adalah petani yang santun dan lembut hati. Namun mereka baru mengalami tragedi memilukan, yakni pertempuran antara bani Khazraj dan Aus yang berpuncak pada insiden Buth'ah.

Read More - Secercah Sinar di Aqabah

Perjalanan Malam ke Baitul Maqdis

Muhammad terus berdakwah. Khadijah dengan sabar terus mendorong suaminya itu sampai harta keluarga mereka habis. Tekanan semakin keras. Selama tiga tahun kaum Qurais mengucilkan orang-orang Islam. Mereka hanya dapat tinggal di celah-celah batu pebukitan dengan bergantung makan pada rumput-rumput kering.

Seorang Qurais, Hisyam bin Amir bersimpati pada keadaan orang-orang Islam itu. Ia menghubungi Zuhair dari Bani Makhzum, Muth'im dan Bani Naufal serta Abu Bakhtari dan Zam'a dari Bani Asad untuk menghentikan pengucilan itu. Ia ingatkan betapa buruk kelaparan yang diderita Muhammad dan pengikutnya, sedangkan saudara-saudara lainnya hidup berkelimpahan.

Read More - Perjalanan Malam ke Baitul Maqdis

siksaan demi siksaan

Abu Thalib enggan menyerahkan Muhammad. Ketegangan di Mekah pun kian sengit. Saad bin Abu Waqas telah dipukuli Abu Jahal dan kawan-kawan. Bilal telah dipaksa oleh tuannya, Umayah, untuk meninggalkan Islam. Ia dicambuki dan diikat telentang di tengah terik padang pasir dengan batu besar menindih perut dan dadanya.

"Ahad...ahad, (Yang Esa..Yang Esa)," desis Bilal yang enggan menyerah, sampai kemudian Abu Bakar datang membeli dan membebaskannya. Abu Bakar juga menyelamatkan budak perempuan Umar bin Khattab. Umar saat itu masih memusuhi Islam.

Read More - siksaan demi siksaan

Awal Dakwah

Muhammad tertidur pulas. Saat itu, Khadijah keluar rumah menemui misannya, Waraqah bin Naufal, seorang pemeluk Nasrani yang saleh. Diceritakannya peristiwa yang dialami Muhammad di Gua Hira. Waraqah membesarkan hati Khadijah. Ia meyakini peristiwa itu adalah pengangkatan Muhammad sebagai Rasul. Sementara itu, dalam tidurnya, Muhammad kembali menggigil. Jibril datang menyampaikan wahyu berikutnya. "Wahai yang berselimut.! Bangunlah dan sampaikan peringatan. Agungkan Tuhanmu, sucikan pakaianmu, dan hindarkan darimu dosa. Janganlah kau memberi karena ingin menerima lebih banyak. Demi Tuhanmu, tabahkan hatimu."

Muhammad terbangun gelisah. Khadijah terus menenteramkannya. Saat itu Muhammad, sempat gamang. Jangan-jangan yang menjumpainya bukan malaikat, melainkan setan.
Read More - Awal Dakwah

Menjelang Wahyu Tiba

Mekah memang tampak tenang. Penduduk bekerja seperti biasa, dan sesekali -terutama bila menghadapi kesulitan-- datang ke Ka'bah untuk menyembah atau menyerahkan sesaji pada arca-arca. Ada 300-an arca di sana. Hubal adalah arca terbesar berbentuk laki-laki. Konon, patung itu terbuat dari batu akik.

Di perkampungan di luar Mekah, tiga berhala sangat didewakan. Mereka dinamai Lat, Uzza dan Manat. Ketiganya adalah patung berwujud perempuan. Penyembahan berhala itu bukan tidak masuk akal, namun juga tak membuat perilaku masyarakat mengarah pada kebaikan.

Diam-diam penolakan terhadap berhala mulai terjadi. Hal tersebut nyata ketika semua warga berkumpul di Nakhla menghormati Uzza.
Read More - Menjelang Wahyu Tiba

Bersama Khadijah

Muhammad digambarkan sebagai seorang berperawakan sedang. Tidak kecil dan tidak besar. Rambutnya hitam berombak dengan cambang lebar. Matanya hitam, roman mukanya seperti selalu merenung. Ia gemar pula berhumor, namun tak pernah sampai tertawa terbahak yang membuat gerahamnya tampak. Ia juga tak pernah meledak marah. Kemarahannya hanya terlihat pada raut muka yang serius serta keringat kecilnya di dahi. Muhammad inilah yang dipertimbangkan Khadijah sebagai suaminya.

Read More - Bersama Khadijah

Dari Gembala ke Manajer

  Sirah Nabi Muhammad
  Dari Gembala ke Manajer
 

Dalam tradisi keluarga terhormat Arab masa itu, bayi tidak disusui sendiri oleh Sang Ibu. Ia diserahkan pada orang lain yang menjadi Ibu susu. Demikian pula Muhammad. Beberapa hari, ia disusui oleh Tsuaiba -budak paman Muhammad, Abu Lahab, yang juga tengah menyusui Hamzah -paman lainnya yang seusia Muhammad. Kemudian ia diserahkan pada Halimah, perempuan miskin dari Bani Saad yang mencari pekerjaan sebagai Ibu susu.

Semula Halimah menolak Muhammad. Ia menginginkan bayi yang bukan seorang yatim, dan keluarganya sanggup membayar lebih mahal. Tak ada bayi lain yang bisa disusui, Halimah pun membawa Muhammad ke kampungnya. Suasana perkampungan Bani Saad disebut lebih baik bagi pertumbuhan anak dibanding 'kota' Mekah.
Read More - Dari Gembala ke Manajer

sirah Nabi Muhammad: Menjelang Kelahiran


Muhammad adalah keturunan Nabi Ismail -nabi dengan 12 putra yang menjadi cikal bakal bangsa Arab. Para nenek moyang Muhammad adalah penjaga Baitullah sekaligus pemimpin masyarakat di Mekah, tempat yang menjadi tujuan bangsa Arab dari berbagai penjuru untuk berziarah setahun sekali. Tradisi ziarah yang sekarang, di masa Islam, menjadi ibadah haji. Salah seorang yang menonjol adalah Qusay yang hidup sekitar abad kelima Masehi.

Tugas Qusay sebagai penjaga ka'bah adalah memegang kunci ('hijabah'), mengangkat panglima perang dengan memberikan bendera simbol yang dipegangnya ('liwa'), menerima tamu ('wifadah') serta menyediakan minum bagi para peziarah ('siqayah').

Ketika lanjut usia,
Read More - sirah Nabi Muhammad: Menjelang Kelahiran

puisi

di depan cermin kuberkaca
kulihat sesosok tubuh berdiri tanpa suara
matanya memandang hina
menatapku penuh cela
senyum tipis di bibirnya hampir sirna
berhias seribu cerca

terbersit sebuah rasa di hati
tentang kekufuran diri
tentang syukurku yang telah pergi

Read More - puisi