Sabtu, 09 Januari 2016

Tips Menghafal Al-Qur'an Dikala Sibuk

Maaf.. saya tidak bisa ikut dulu,, saya sedang sibuk.. mungkin pekan depan!!
ndk sempat ke masjid karena sibuk!

ndk sempat ke pengajian karena sibuk!
ndk sempat pergi tarbiyah karena sibuk!
ndk sempat baca al-Qur’an karena sibuk!
ndk sempat dengar ceramah karena sibuk!
dan ndk sempat menghafal al-Qur’an karena sibuk!

Sibuk.. Sibuk! Sibuk.. hal ini sering kita jadikan alasan ! Kalau ditanya tentang kesibukan,, yaaa.. semua orang juga sibuk!! jangankan orang yang waras, orang gila juga sibuk..hehe 
Bagi yang merasa sibuk dan masih merasa kurang hafalannya dengan al-Qur’an, maka saya ingin berbagi bacaan dari Imam Auliya yang dipaparkannya dalam blog Wahdah Islamiyah. Berikut tipsnya 
Menghafal Al Qur’an bukanlah perkara yang mudah, dibutuhkan keinginan yang kuat, keistiqamahan, kesabaran, dan disertai dengan UPAYA NYATA yakni mau memulai dan terus berusaha tanpa kenal lelah apalagi kata “MENYERAH”, namun menghafal Al Qur’an juga bukanlah amalan yang mustahil untuk dikerjakan OLEH SIAPA PUN, sampai kepada kita yang memiliki seabrek kesibukan lainnya, namun perlu kami ingatkan sekali lagi, bahwa harus SABAR dan ISTIQAMAH…!
jangan berfikiran bahwa dengan metode ini antum akan menghafal Al Qur’an dalam waktu setahun atau dua tahun, tidak Ikhwan dan Akhwat sekalian, bahkan metode ini membutuhkan waktu 15 hingga 30 tahun, TERLALU LAMA…? terserah penilaian antum bagai mana, namun setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI, mungkin antum khawatir akan diwafatkan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan hafalan…? Maka kami sampaikan bahwa SETIDAKNYA KITA BISA BERBAHAGIA KARENA MENINGGAL DALAM KONDISI MEMBAWA NIAT YANG MULIA YANG DIBENARKAN OLEH AMALAN YANG TENGAH KITA LAKUKAN, dan juga antum jangan berfikiran bahwa ini adalah pekerjaan yang mudah untuk dikerjakan tanpa kesabaran, keistiqamahan, dan tindakan nyata, sebab tanpa semua itu berarti antum hanyalah BERANGAN-ANGAN…!

Syarat yang WAJIB untuk antum penuhi sebelum melaksanakan metode ini adalah:
1. Niat karena mengharap Keridhaan Allah.

2. Mampu membaca Al Qur’an dengan tartil (tajwid yang benar), atau setidaknya antum terus berusaha untuk memperbaiki kualitas bacaan Al Qur’an antum.
Berikut adalah metode yang Alhamdulillah telah kami buktikan sendiri dalam kurun waktu yang belum genap setahun ini:
1. Mulailah menghafal dari Juz 30 atau juz 29 atau juz 28, setelah itu silahkan mulai dari Juz 1 dan seterusnya.
2. Gunakan Mushaf Al Qur’an Huffadzh, yakni Al Qur’an cetakan standard international, di mana setiap juz-nya rata-rata terdiri dari +/- 10 lembar (20 halaman; di mana setiap halaman maksimal terdiri dari 15 baris), usahakan istiqamah dengan satu mushaf, tapi bukanlah alasan untuk tidak menghafal ketika suatu ketika antum lupa membawa mushaf antum, tetaplah menghafal meski dengan mushaf yang berbeda, ini hanya untuk lebih memudahkan antum dengan sebuah kebiasaan.
3. Persiapkan diri dengan mengatur 5 waktu khusus untuk menghafal dalam sehari, dan kami sangat menyarankan bahwa waktu tersebut adalah setiap antum selesai menunaikan shalat fardhu.
4. Setiap waktu tersebut, hafalkanlah 1 baris, jika hal tersebut masih terlalu berat bagi antum maka cukup hafal setengah baris saja setiap selesai shalat fadhu, dan jika setengah baris ini masih memberatkan bagi antum, maka ‘afwan karena kami hanya mampu menyarankan kepada antum PERBANYAKLAH ISTIGHFAR…!!! (Ikhwan dan Akhwan sekalian, dengan menghafal 1 baris setiap selesai shalat fardhu, berarti insyaa Allah dengan kesabaran dengan keistiqamahan, antum akan Menghafal seluruh Al Qur’an dalam waktu 15 tahun, dan jika antum hanya sangguf menghafal setengah baris setiap waktu yang telah ditentukan tersebut, maka insyaa Allah dengan kesabaran dan keistiqamahan, maka antum akan menghafal seluruh Al Qur’an dalam waktu 30 tahun, sekedar mengingatkan bahwa setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI).
5. Jika memungkinkan, cobalah antum mencari sahabat atau teman yang bisa ikut menghafal bersama antum, sebab hal tersebut akan lebih menguatkan bagi antum, boleh dari saudara, teman, istri, atau suami, namun jika tak ada satu pun maka sendiri juga insyaa Allah tidak mengapa, ANTUM PASTI BISA…!!!
6. Jika antum memiliki media yang memungkinkan untuk membantu antum seperti HP, MP3/MP4 Player, atau apa saja yang dilengkapi dengan fasilitas recorder & playback maka gunakanlah media tersebut, rekam suara (bacaan) antum pada media tersebut agar antum bisa mendengarnya di setiap kesempatan sebelum tiba waktu selanjutnya, kegiatan ini sebagai media muraja’ah dengan pendengaran sekaligus melatih telinga kita untuk terbiasa tidak mendengar hal-hal yang sia-sia seperti lagu dan musik.
7. Banyak-banyak berdo’a kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar dimudahkan, diistiqamahkan untuk menghafal Al Qur’an, juga agar diberi usia, kesehatan, dan kesempatan untuk menyelesaikan cita-cita mulia ini.
8. Gunakan kesempatan Qiyam Al Layl sebagai waktu tambahan untuk memuraja’ah hafalan-hafalan antum.
KESIMPULAN DARI PENERAPAN METODE INI:
1. Jika antum menghafal 1 baris setiap waktunya, berarti antum akan menjadi seorang penghafal Al Qur’an dalam waktu 15 tahun, dengan kata lain “TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANTUM BERTAMBAH SEBANYAK 2 JUZ”.

2. Jika antum menghafal setengah baris setiap waktunya, berarti antum akan menjadi seorang penghafal Al Qur’an dalam waktu 30 tahun, dengan kata lain “TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANTUM BERTAMBAH SEBANYAK 1 JUZ”.
KELAMAAN IKHWAN DAN AKHWAT SEKALIAN…???
SEKALI LAGI… INGATLAH PESAN KAMI INI:

IKHWAN… SETIDAKNYA INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAFAL SAMA SEKALI…!!!
AKHWAT… SETIDAKNYA INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAFAL SAMA SEKALI…!!!

Jika suatu ketika antum futhur (lesuh semangat) dalam menggapai cita-cita mulia ini, maka ingatlah (bacalah) kembali hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam tentang keutamaan dan kemualiaan para penghafal Al Qur’an, dan ingatlah kedua ibu bapak antum yang pastinya ingin untuk dipakaikan Pakaian Kemuliaan beserta Mahkota kemuliaan di Akhirat kelak.
Semoga Allah ‘Azza wa Jalla senantiasa melindungi kita dari kefuhuran, dan menjadikan kita semua sebagai hamba-hambanya yang hafal Al Qur’an, mengamalkan, dan mendakwahkannya, serta mematikan kita semua dalam kondisi dada yang menyimpan Al Qur’an beserta kemuliaannya. Aamiin
http://www.rumahbaca.com/719/tips-menghafal-al-quran-bagi-yang-merasa-sibuk/
Read More - Tips Menghafal Al-Qur'an Dikala Sibuk

Sabtu, 08 Juni 2013

Isra’ Mi’raj, Satu Malam Penuh Makna

“Maha suci Allah yang men-jalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperli-hatkan kepadanya sebahagian tanda-tanda (kebesaran) Kami.” (QS. 17.Al-Isra’ :1)
Isra’ mi’raj adalah perjalanan penuh makna yang pernah dia-lami Rasulullah SAW. Allah SWT memperjalankan Rasulul-lah SAW dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Palestina (Isra’) ke-mudian naik ke langit ke tujuh (Mi’raj) hanya dalam 1 malam. Peristiwa ini merupakan hiburan bagi Rasulullah SAW disela ke-sedihannya yang begitu men-dalam karena pada tahun terse-but Rasulullah SAW ditinggalkan oleh 2 orang yang paling dicin-tainya, Khadijah ra, sang istri dan Abu Thalib, pamannya.
Kedua orang yang sangat dicin-tainya ini begitu banyak ber-korban dan mensupport Rasulul-lah SAW dalam misi dakwahnya. Karenanya rasa kesedihan atas kepergian kedua orang tersebut, begitu mendalam dirasakan oleh Rasulullah SAW, sehingga tahun tersebut (12 H) dinamakan „amul huzn (tahun kesedihan).
Allah SWT tidak pernah mening-galkan hambaNya dalam keadaan apapun. Begitupun dengan Rasu-lullah SAW, sang manusia paling mulia, tidak ditinggalkan oleh Allah SWT dalam masa terberat di hidupnya. Allah SWT menun-jukkan kekuasaanNya kepada sang manusia pilihan sebagai pelipur lara bagi beliau dan un-tuk menguatkan serta menghi-langkan ketakutan dan kecema-san dalam hatinya.

Kisah Isra’ Mi’raj
Banyak hal yang dialami Rasulul-lah SAW dalam isra’ mi’raj tersebut, sebagaimana dipapar-kan dalam hadist Muslim, 162.
“ Didatangkan kepadaku Bu-raaq – yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandan-gannya). Maka sayapun menung-ganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar . Kemudian datang kepadaku Jibril „alaihis salaam dengan membawa bejana ber-isi khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu. Jibril kemudian berkata : “ Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah”.
Kemudian Rasulullah SAW naik ke langit bersama Jibril as mele-wati pintu pertama, kedua, hingga keempat, disana Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris as yang menyambut dan mendoakannya.
“Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Q.S Maryam 54)
Setelah itu Rasulullah SAW ber-sama Jibril as naik ke pintu ke-lima dan bertemu Nabi Harun as, pintu keenam dan bertemu Nabi Musa as, dan yang terakhir di pintu ketujuh dan bertemu dengan Nabi Ibrahim as. Dilihat-nya Nabi Ibrahim as sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma’muur. Di Baitul Ma’muur setiap hari masuk 70.000 malaikat yang tidak kem-bali lagi.
Kemudian Ibrahim pergi ber-samaku ke Sidratul Mun-taha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari mak-hluk Allah yang sanggup mengam-barkan keindahannya
Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam.
Kemudian saya tu-run menemui Musa as. Lalu dia bertanya: bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas um-matmu?”. Saya menjawab: “50 shalat”. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani isra'il Beliau bersabda :“Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya berkata: “Wahai Tuhanku, rin-gankanlah untuk ummatku”. Maka dikurangi dariku 5 shalat.
Begitu seterusnya, Rasulullah SAW memperjuangkan keringa-nan bagi umatnya dengan terus menerus naik menemui Allah SWT, hingga Allah SWT berfir-man :
:“Wahai Muhammad, sesung-guhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerja-kannya, maka ditulis(baginya) 1 kejelekan”

Pasca Isra’ Mi’raj
Isra’ mi’raj merupakan suatu fenomena metafisika luar biasa yang tidak dengan mudahnya dapat ditangkap oleh akal manusia.
Bagaimana bisa seorang manu-sia melakukan perjalanan sejauh itu hanya dalam satu malam?
Pertanyaan ini memenuhi benak orang yang ingkar dan yang masih lemah imannya. Hingga tak mudah bagi mereka untuk menerima dan sepenuhnya percaya atas penuturan Rasulul-lah SAW mengenai peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut.
Banyak yang berpendapat bahwa Rasulullah SAW hanya bermimpi akan peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialaminya. Banyak pula yang beranggapan bahwa peristiwa itu dialami Rasulullah SAW hanya dengan ruh, tanpa jasad.
Padahal sudah selayaknya bagi seorang muslim yang mengi-mani kenabian Rasulullah SAW mengenal sifat sidiq beliau. Bukan masalah apa yang disam-paikan Rasulullah SAW, ketika ia yang sidiq itu yang menyam-paikan, maka pasti benarlah apa yang disampaikannya itu. Dan memang akal manusia jualah
yang terlalu penuh dengan keterbatasan hingga tak mampu dengan mudah menangkap setiap peristiwa.
Sikap seorang muslim dan muk-min yang tepat mengenai peristiwa ini adalah seperti yang dilakukan oleh Abu Bakar Ash - ShIdq yang mempercayai Rasu-lullah SAW benar melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasad. Abu Bakar ra mengatakan : “Aku percaya. Bahkan lebih dari itupun aku percaya. Aku mempercayainya perihal berita di langit (wahyu) yang berdatangan pagi dan petang.”
Ketika suatu perkara itu berkai-tan dengan diri Rasulullah SAW, maka bukanlah masalah apa yang disampaikan, me-lainkan siapa yang menyampai-kan. Karena Rasulullah SAW adalah sosok manusia pilihan yang dipilih Allah untuk men-yampaikan risalah keagamaan kepada seluruh alam. Maka Allah SWT sendirilah yang akan melindungi Rasulullah SAW dari kesalahan.
“Demi bintang ketika ter-benam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur‟an) menurut kemauan hawa naf-sunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang san-gat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak mem-bantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Mun-taha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesung-guhnya dia telah melihat seba-hagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling be-sar”. (QS. An-Najm : 1-18)
Mengapa Ada Peristiwa Isra’ Mi’raj ?
1. Sebagai penentram dan penghibur Rasulullah SAW yang sedang bersedih.
2. Allah SWT hendak menu-runkan perintah shalat kepada Rasulullah SAW
3. Sebagai ujian keimanan bagi umat Islam saat itu dan fitnah bagi orang-orang kafir
4. Allah SWT memperlihat-kan tanda-tanda kekua-saanNya kepada Rasulullah SAW untuk menguatkan keyakinan Rasulullah SAW.
Wallahua‟lam bisshawab…

Referensi :
Al-Umuri, Akram Dhiya. 2010. Shahih Sirah Nabawiyah. Ja-karta : Pustaka As-Sunnah.
muslim.or.id
tulisan di atas di muat dalam newsletter UKMI-AlIqtishad edisi 7 Juni 2013 untuk download newsletternya silahkan klik disini atau disini
Read More - Isra’ Mi’raj, Satu Malam Penuh Makna

Rabu, 05 Juni 2013

Dokumentasi Kegiatan UKMI : Training Orientasi Pengurus 11-13 Mei 2013 ( 2)


Spanduk TOP @ Kerandangan 1
Personel UKMI dan PSI ikhwan @ Pantai Kerandanagan 13 Mei 2013


@Kerandangan


Ust. Sudi hardi saat Taujih ( Ka. UKMI 2012)

Rujak

it's Time to Rujak Party

personel UKMI dan PSI











Gila2an

Read More - Dokumentasi Kegiatan UKMI : Training Orientasi Pengurus 11-13 Mei 2013 ( 2)

Dokumentasi Kegiatan UKMI : Training Orientasi pengurus ( TOP) 11-13 Mei 2013 ( 1)


Materi 1 ; Qiyadah Wal Jundiyah Oleh Ust. Dirman


Penyerhan Sovenir Oleh Ka. UKMi kepada Pemateri

Para Peserta
Materi ke3 Public Speaking Oleh Zaid Arsyad Hidayat

Materi 2 : Manajemen Keorganisasian Oleh Soni Ariawan









suasana hari ke2 Indoor
Penyerahan Sovenir Oleh Ketua Panitia




Read More - Dokumentasi Kegiatan UKMI : Training Orientasi pengurus ( TOP) 11-13 Mei 2013 ( 1)

Sabtu, 27 April 2013

MUTIARA HIKMAH


Mutiara Hikmah Para Ulama' dan Ilmuan
“ Tetaplah Mensyukuri Nikmat sebab jarang sekali nikmat yang hilang akan datang kembali “ ( Imam Fudhail Bn Iyadh)
“ Obati Hatimu, karena yang dikhendaki Oleh Allah dari hambanyaadalah kebaikan hatinya” ( Al-Imam Hasan Al-Basri)
  Kebaikan Itu akan Memberi cahaya dalam hati dan melahirkan kekuatan bagi tubuh. Adapun keburukan akan menggelapkan, melemahkan tubuh dan mempengaruhi rezeki ( Imam Hasan Al-Basri )
“ meninggalkan suatu amalan kerena orang lain adalah Riya’, sedangkan beramal karena orang lain adalah Syirik. Adapun Ikhlas adalah ketika Allah menyelamtkanmu dari keduanya “ Fudhail bin Iyadh )
“ berpenat lelahlah karena sesungguhnya kemudahan hadir setelah kesulitan, janganlah berduka cita karena hidup yang meletihkan , sebab demikianlah hidup ini diciptakan “ ( Imam syafi’i)
“ Dakwah tidak akan pernah tegak karena tetesan darah satu orang, tidak tegak  karena tetesan air mata  satu orang , dan tidak tegak pula karena tetesan air mata yang tidak bermamfaat”
“ Sumber kehancuran Manusia ada Dua : perasaan putus asa dan perasaan bangga diri.Putus asa berarti sirnannya harapan  dan bangga diri berarti  rasa puas yang yang menimbulkan anggapan segala urusan telah tuntas “ ( Ibnu Mas’ud)
“ Tinggalkanlah Kesenangan Yang menghalangi pencapaian kecemerlanan hidup yang di idamkan, dan berhati-hatilah karena beberapa kesenangan adalh cara gembira  menuju kegagalan “
 “ Allah menitipkan Amanah , dan segala sesuatu yang ada di bumi ini kepada kita, sadar atau tidak sadar itulah yang sedang kita jalani.. Pilih saja menjadi Kepercayaan Allah untuk mendapat balasan syurga atau menjadi pengemban amanh yang lalai dalam menjaga titipan Allah yang akan membawa murka-NYA.”
CUKUPLAH KEMATIAN SEBAGAI PENGINGAT “ Jika Khalifah Utsman bin Affan berdiri di daerah kuburan, maka beliau menangis. Maka ada yang bertanya, “ ketika disebutkan surga dan neraka namun anda tidak menangis, mengapa anda menangis karena kuburan..?” . maka Utsman Menjawab , Sesssungguhnya aku mendengar Rasulullah bersabda , Sungguh Kubur merupakan tempat pertama dari akhirat , jika seorang selamat darinya maka yang berikutnya akan lebih mudah. Namun jika tidak maka yang berikutnya akan lebih keras lagi ( HR. Tirmizi  IV/553/2308)
Apapun yang kalian kerjakan berupa kebaikan ,Allah mengetahuinya, jaminan dariNYA agar kita terus berkeshalihan walau dunia menutup mata.
Apapun yang kalian kerjakan berupa kebaikan , Allah mengetahuinya, raihlah lezatnya ikhlas , merahasiakan amal seakan menyembunyikan dosa.
Apapun ynag kalian kerjakan berupa kebaikan, Allah mengetahuinya, menggugurkan dosa, menaikkan derajat, memudahkan jalan ke surga-NYA
( @ salimafillah)

Read More - MUTIARA HIKMAH

Sabtu, 20 April 2013

Pemandangan Yang Belum Pernah Anda Saksikan

Pemandangan Yang Belum Pernah Anda Saksikan
…………
Tidak diragukan lagi bahwa setiap manusia pernah melihat banyak gambar dan pemandangan, akan tetapi sudah pasti ia belum pernah melihat pemandangan-pemandangan berikut ini:

Pertama: Ketika anda diusung di atas keranda di pundak manusia.
Kedua: Saat anda mendengar suara sandal manusia ketika meninggalkan anda di dalam kubur seorang diri.
Ketiga: Saat manusia seperti anai-anai yang berterbangan.
Keempat: Saat matahari mendekat kepada makhluk dan anda menunggu penghitungan amal.
Kelima: Saat anda lewat di atas shirath.
Keenam: Ketika anda menuju sorga atau neraka.
Ya Allah, rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyayang terhadap kami, dan janganlah menyiksa kami, sekalipun Engkau Maha Kuasa atas kami.
Ya Allah, rahmatilah kami saat bumi dan langit berganti menjadi bumi dan langit yang tidak kami kenal. Ya Allah, jika datang Mungkar dan Nakir menyodorkan pertanyaan kepada kami, ilhamkanlah kepada kami jawabannya.
Ya Allah, teguhkanlah kami dengan ucapan yang teguh di dunia dan akhirat. Ya Allah, rahmatilah kami pada hari seseorang akan berlari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya.
Masing-masing diantara mereka pada hari itu memiliki urusan yang menyibukkan diri mereka sendiri.
Ya Allah, rahmatilah kami saat betis-betis bertautan, kepadaMu kami akan dihalau. Ya Allah, rahmatilah kami, jika kami berdiri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, saat ucapan-ucapan menghianati kami, dan tidak berguna lagi harta, kedudukan, dan kerabat.
Ya Allah, rahmatilah kami jika tanah telah ditaburkan kepada kami, saat pintu-pintu dari kubur telah ditutup, dan saat kesendirian, kesepian dan kengerian hari penghisaban. Ya Allah, rahmatilah kami sat engkau bertanya kepada neraka jahannam,”Apakah engkau sudah penuh?” dan dia menjawab, “Apakah masih ada tambahan?”
Ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimat
Oleh : Ummu Mariah Iman Zuhair

Sumber : http://assunnahfm.com/2012/tazkiyatun-nufus/pemandangan-yang-belum-pernah-anda-saksikan/



Read More - Pemandangan Yang Belum Pernah Anda Saksikan

Kesalahan-Kesalahan Seputar Busana Dan Perhiasan Wanita



Seiring berjalannya waktu dan zaman, kita semakin jauh dari zaman Nabi-Shollallohu ‘alaihi wasallam- tentunya zaman ini mengalami kekeruhan cahaya nubuwah sebagaimana air semakin jauh dari sumbernya akan semakin keruh, karena dicampuri kotoran dan semisalnya. Salah satu permasalahan yang mengalami kekeruhan ialah masalah busana dan perhiasan.  Betapa banyak mode busana yang dirancang untuk kaum wanita, dimana mode-mode tersebut membentuk poster tubuh para wanita sehingga menimbulkan fitnah bagi kaum lelaki. Maka sepatasnya bagi seorang wanita muslimah untuk memperhatikan hal-hal tersebut dan senantiasa menjaga batasan-batasan dan ketentuan yang ditetapkan oleh syari’at dalam hal berbusana dan berhias sehingga tidak menimbulkan fitnah bagi kaum lelaki . Berikut ini beberapa kesalahan – kesalahan yang harus diwaspadai dan diluruskan bagi setiap wanita muslimah seputar busana dan perhiasan.
Mengenakan pakaian ketat dan transparan yang menarik perhatian laki – laki.
Ketahuilah wahai saudariku muslimah..!! Ini adalah berbuatan haram, karena wanita tidak dihalalkan untuk memakai pakaian ketat yang membentuk tubuhnya, begitu juga dengan pakaian yang transparan karna pakaian tersebut menampakkan warna kulitnya dihadapan orang-orang yang bukan mahramnya. Demikian juga dengan perhiasan dan pakaian yang menarik dan memikat kaum laki-laki. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya:
 “Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” ( QS: An-Nur 31 )
Jika memperdengarkan suara perhiasan seperti gelang-gelang kaki  dan sejenisnya  tidak diperbolehkan, maka lebih-lebih menampakkan perhiasan. Namun sangat disayangkan betapa banyak para wanita mempertontonkan keindahan dan keimutan tubuhnya  seperti menampakkan pusar, dada, lengan, betis dan anggota tubuh lainnya yang seharusnya ditutup dan disembunyikan. Saking menjamurnya hal tersebut sehingga  para lelaki zaman sekarang seakan-akan tidak bisa menghindar dari “pemandangan” tak senonoh ini, terlebih lagi dikota-kota besar. Alangkah jauhnya para wanita dari tuntunan syari’at islam. Dan Lihatlah betapa banyaknya para orang tua telah menjerumuskan putri-putri mereka dalam lembah dosa ini, tentu mereka akan dimintai pertanggungjawabannya kelak diakhirat apabila mereka tidak bertaubat kepada Alloh dengan sebenar-benarnya Laahawalawalakuwatailla billaah.
Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari Abu Hurairah –Rodhiyallohu ‘anhu- dia berkata: Rasululloh –Shollallohu ‘alaihi wasallam- bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ, وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah lihat sebelumnya, sebuah kaum yang selalu memegang cemeti memukul orang-orang, dan perempuan yang berbusana tapi telanjang, berjalan dengan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring mereka tidak akan masuk surga dan tidak pula dapat mencium wanginya. Sesungguhnya wangi surga dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.
Memakai pakaian yang tidak  menutup betis dan kaki.
Ini adalah salah satu jenis pakaian yang tidak boleh dikenakan oleh seorang wanita di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya baik dalam rumah maupun di luar rumah, bahkan wajib atasnya sebagai bentuk ketundukannya terhadap ajaran syariat islam serta ketakwaan-Nya kepada Alloh untuk menghindari  pakaian –pakaian yang terbuka dan berhati – hati dalam memakainya agar terhindar dari dosa.
Menggunakan busana yang bertangan sempit sehingga menampakkan lengan dihadapan para laki-laki, baik itu di dalam kendaraan terlebih lagi di pasar-pasar.
Rasululloh -Shollallohu ‘alaihi wasallam- bersabda:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ ، فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
“ wanita adalah aurat maka jika dia keluar syaithon akan memperindahnya” ( HR: Tirmizi 1173, Ahmad dalam Musnadnya 9 / 337 )
Makna Istasrofaha yaitu: syaithon menarik perhatian orang lain kepadanya sehingga menyulut godaan yang membuat kaum laki-laki terfitnah dan tergiur dengannya.
Mengenakan pakaian yang menyerupai kaum laki-laki secara persis atau dalam bentuknya saja.
Memakai pakaian yang menyerupai laki-laki terlarang dalam islam karena wanita memiliki pakaian khusus yang menandakan bahwa dia adalah seorang wanita dan begitu pula dengan laki-laki memiliki pakaian khusus yang menjadi ciri khasnya sekaligus membedakannya dengan wanita. Rasulullah -Shollalohu ‘alaihi wasallam- bersabda:
لَعَنَ اللهُ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
“ Alloh melaknat wanita yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai wanita” ( HR:  Bukhari 5885, Ibnu Majah 1904 dan Ahmad 3151   )
Menggunakan konde, hal ini termasuk kategori menyambung rambut.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Umar -Rodhiyallohu ‘anhu- dia berkata:
لَعَنَ اللهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ
“ Nabi -Shollallohu ‘alaihi wasallam- melaknat wanita yang meyambung rambut dan yang meminta untuk disambungkan dan wanita yang membuat tato dan yang meminta untuk ditato”
maka tidak diragukan lagi bahwa konde termasuk yang dilarang dalam hadist diatas.
Memakai cat kuku yang menghalangi sampainya air wudu’.
Wajib bagi seorang yang berwudhu’ untuk mengalirkan air keseluruh anggota wudhu’ termasuk didalamnya ialah kuku itu sendiri, sedangkan memakai cat kuku menghalangi air untuk sampai ke kulit, sehingga wudhu’ tidak akan sempurna. Alloh Ta’berfirman
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,” (QS: Al-Maidah 6 )
Memakai kuku tiruan dan memanjangkan kuku.
Perbuatan ini berlawanan dengan fitroh sebagaimana penjelasan yang terpapar dalam hadist Muttafaqun ‘alaihi Rasululloh -Shollalohu ‘alaihi wasallam- bersabda:
خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الْإِبْطِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ
“Lima hal termasuk fitrah: mencukur bulu kemaluan, khitan , memendekkan kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku.
Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari Anas bin Malik dia berkata: “ beliau memberikan kami batas waktu untuk memendekkan  kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan agar tidak lebih dari empat puluh malam” ( Hadits no 258 ). Dan wanita termasuk didalamnya seperti halnya kaum laki – laki.
Diringkas dari kitab Al-Mandzor fi bayani kastirin min Al-khato’i As-Syaa’iah karya syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Muhammad Aalu Asy-Syaikh.
Sumber : Pondokassunnah.com
Read More - Kesalahan-Kesalahan Seputar Busana Dan Perhiasan Wanita