Sabtu, 08 Juni 2013

Isra’ Mi’raj, Satu Malam Penuh Makna

“Maha suci Allah yang men-jalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperli-hatkan kepadanya sebahagian tanda-tanda (kebesaran) Kami.” (QS. 17.Al-Isra’ :1)
Isra’ mi’raj adalah perjalanan penuh makna yang pernah dia-lami Rasulullah SAW. Allah SWT memperjalankan Rasulul-lah SAW dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Palestina (Isra’) ke-mudian naik ke langit ke tujuh (Mi’raj) hanya dalam 1 malam. Peristiwa ini merupakan hiburan bagi Rasulullah SAW disela ke-sedihannya yang begitu men-dalam karena pada tahun terse-but Rasulullah SAW ditinggalkan oleh 2 orang yang paling dicin-tainya, Khadijah ra, sang istri dan Abu Thalib, pamannya.
Kedua orang yang sangat dicin-tainya ini begitu banyak ber-korban dan mensupport Rasulul-lah SAW dalam misi dakwahnya. Karenanya rasa kesedihan atas kepergian kedua orang tersebut, begitu mendalam dirasakan oleh Rasulullah SAW, sehingga tahun tersebut (12 H) dinamakan „amul huzn (tahun kesedihan).
Allah SWT tidak pernah mening-galkan hambaNya dalam keadaan apapun. Begitupun dengan Rasu-lullah SAW, sang manusia paling mulia, tidak ditinggalkan oleh Allah SWT dalam masa terberat di hidupnya. Allah SWT menun-jukkan kekuasaanNya kepada sang manusia pilihan sebagai pelipur lara bagi beliau dan un-tuk menguatkan serta menghi-langkan ketakutan dan kecema-san dalam hatinya.

Kisah Isra’ Mi’raj
Banyak hal yang dialami Rasulul-lah SAW dalam isra’ mi’raj tersebut, sebagaimana dipapar-kan dalam hadist Muslim, 162.
“ Didatangkan kepadaku Bu-raaq – yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandan-gannya). Maka sayapun menung-ganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar . Kemudian datang kepadaku Jibril „alaihis salaam dengan membawa bejana ber-isi khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu. Jibril kemudian berkata : “ Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah”.
Kemudian Rasulullah SAW naik ke langit bersama Jibril as mele-wati pintu pertama, kedua, hingga keempat, disana Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris as yang menyambut dan mendoakannya.
“Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Q.S Maryam 54)
Setelah itu Rasulullah SAW ber-sama Jibril as naik ke pintu ke-lima dan bertemu Nabi Harun as, pintu keenam dan bertemu Nabi Musa as, dan yang terakhir di pintu ketujuh dan bertemu dengan Nabi Ibrahim as. Dilihat-nya Nabi Ibrahim as sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma’muur. Di Baitul Ma’muur setiap hari masuk 70.000 malaikat yang tidak kem-bali lagi.
Kemudian Ibrahim pergi ber-samaku ke Sidratul Mun-taha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari mak-hluk Allah yang sanggup mengam-barkan keindahannya
Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam.
Kemudian saya tu-run menemui Musa as. Lalu dia bertanya: bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas um-matmu?”. Saya menjawab: “50 shalat”. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani isra'il Beliau bersabda :“Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya berkata: “Wahai Tuhanku, rin-gankanlah untuk ummatku”. Maka dikurangi dariku 5 shalat.
Begitu seterusnya, Rasulullah SAW memperjuangkan keringa-nan bagi umatnya dengan terus menerus naik menemui Allah SWT, hingga Allah SWT berfir-man :
:“Wahai Muhammad, sesung-guhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerja-kannya, maka ditulis(baginya) 1 kejelekan”

Pasca Isra’ Mi’raj
Isra’ mi’raj merupakan suatu fenomena metafisika luar biasa yang tidak dengan mudahnya dapat ditangkap oleh akal manusia.
Bagaimana bisa seorang manu-sia melakukan perjalanan sejauh itu hanya dalam satu malam?
Pertanyaan ini memenuhi benak orang yang ingkar dan yang masih lemah imannya. Hingga tak mudah bagi mereka untuk menerima dan sepenuhnya percaya atas penuturan Rasulul-lah SAW mengenai peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut.
Banyak yang berpendapat bahwa Rasulullah SAW hanya bermimpi akan peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialaminya. Banyak pula yang beranggapan bahwa peristiwa itu dialami Rasulullah SAW hanya dengan ruh, tanpa jasad.
Padahal sudah selayaknya bagi seorang muslim yang mengi-mani kenabian Rasulullah SAW mengenal sifat sidiq beliau. Bukan masalah apa yang disam-paikan Rasulullah SAW, ketika ia yang sidiq itu yang menyam-paikan, maka pasti benarlah apa yang disampaikannya itu. Dan memang akal manusia jualah
yang terlalu penuh dengan keterbatasan hingga tak mampu dengan mudah menangkap setiap peristiwa.
Sikap seorang muslim dan muk-min yang tepat mengenai peristiwa ini adalah seperti yang dilakukan oleh Abu Bakar Ash - ShIdq yang mempercayai Rasu-lullah SAW benar melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasad. Abu Bakar ra mengatakan : “Aku percaya. Bahkan lebih dari itupun aku percaya. Aku mempercayainya perihal berita di langit (wahyu) yang berdatangan pagi dan petang.”
Ketika suatu perkara itu berkai-tan dengan diri Rasulullah SAW, maka bukanlah masalah apa yang disampaikan, me-lainkan siapa yang menyampai-kan. Karena Rasulullah SAW adalah sosok manusia pilihan yang dipilih Allah untuk men-yampaikan risalah keagamaan kepada seluruh alam. Maka Allah SWT sendirilah yang akan melindungi Rasulullah SAW dari kesalahan.
“Demi bintang ketika ter-benam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur‟an) menurut kemauan hawa naf-sunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang san-gat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak mem-bantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Mun-taha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesung-guhnya dia telah melihat seba-hagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling be-sar”. (QS. An-Najm : 1-18)
Mengapa Ada Peristiwa Isra’ Mi’raj ?
1. Sebagai penentram dan penghibur Rasulullah SAW yang sedang bersedih.
2. Allah SWT hendak menu-runkan perintah shalat kepada Rasulullah SAW
3. Sebagai ujian keimanan bagi umat Islam saat itu dan fitnah bagi orang-orang kafir
4. Allah SWT memperlihat-kan tanda-tanda kekua-saanNya kepada Rasulullah SAW untuk menguatkan keyakinan Rasulullah SAW.
Wallahua‟lam bisshawab…

Referensi :
Al-Umuri, Akram Dhiya. 2010. Shahih Sirah Nabawiyah. Ja-karta : Pustaka As-Sunnah.
muslim.or.id
tulisan di atas di muat dalam newsletter UKMI-AlIqtishad edisi 7 Juni 2013 untuk download newsletternya silahkan klik disini atau disini
Read More - Isra’ Mi’raj, Satu Malam Penuh Makna

Rabu, 05 Juni 2013

Dokumentasi Kegiatan UKMI : Training Orientasi Pengurus 11-13 Mei 2013 ( 2)


Spanduk TOP @ Kerandangan 1
Personel UKMI dan PSI ikhwan @ Pantai Kerandanagan 13 Mei 2013


@Kerandangan


Ust. Sudi hardi saat Taujih ( Ka. UKMI 2012)

Rujak

it's Time to Rujak Party

personel UKMI dan PSI











Gila2an

Read More - Dokumentasi Kegiatan UKMI : Training Orientasi Pengurus 11-13 Mei 2013 ( 2)

Dokumentasi Kegiatan UKMI : Training Orientasi pengurus ( TOP) 11-13 Mei 2013 ( 1)


Materi 1 ; Qiyadah Wal Jundiyah Oleh Ust. Dirman


Penyerhan Sovenir Oleh Ka. UKMi kepada Pemateri

Para Peserta
Materi ke3 Public Speaking Oleh Zaid Arsyad Hidayat

Materi 2 : Manajemen Keorganisasian Oleh Soni Ariawan









suasana hari ke2 Indoor
Penyerahan Sovenir Oleh Ketua Panitia




Read More - Dokumentasi Kegiatan UKMI : Training Orientasi pengurus ( TOP) 11-13 Mei 2013 ( 1)