Sunnah-Sunnah Puasa
1. Makan sahur
Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw berikut ini:
“Rasulullah saw bersabda: "Sahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat keberkahan" (HR. Bukhari Muslim).
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda: "Yang membedakan puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur" (HR. Muslim).
Dalam beberapa hadits lain rasulullah menganjurkan kita untuk sahur meskipun hanya dengan seteguk air. Dan sebaik-baiknya makanan sahur bagi kaum muslimin itu adalah kurma.
2. Mengakhirkan waktu sahur
Sahur sebaiknya dilakukan diakhirkan (menjelang waktu subuh, terbit fajar), karena mengakhirkan waktu sahur termasuk amalan sunnah sebagaimana disebutkan dalam hadits: “ Zaid bin Tsabit berkata: "Kami melakukan sahur bersama Rasulullah saw, kemudian beliau
berdiri untuk melakukan shalat. Saya bertanya: "Berapa jarak waktu antara adzan dan sahur tersebut?" Ia menjawab: "Kira-kira sama dengan waktu membaca lima puluh ayat" (HR.Bukhari dan Muslim).
Apabila kita sedang makan sahur tiba-tiba terdengar suara adzan subuh, maka kita di perbolehkan untuk menghabiskan makanan sahur kita.
Rasulullah saw bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian mendengar adzan (maksudnya adzan Shubuh), sementara tangannya masih memegang piring (maksudnya masih makan sahur), maka janganlah meletakkan piring tersebut sehingga ia menghabiskannya" (HR. Abu Dawud dan Hakim).
Meski demikian, tentu agar lebih hati-hati (ikhtiyat), sebaiknya sahur tersebut sudah selesai sebelum adzan Shubuh tiba.
3. Menyegerakan berbuka
Rasulullah saw bersabda: "Orang-orang akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka bersegera dalam berbuka (berbuka puasa)" (HR. Bukhari Muslim).
4. Berbuka dengan kurma atau air
Artinya: Anas berkata: "Rasulullah saw apabila berbuka puasa beliau memakan beberapa biji ruthab (kurma basah, masih muda, biasanya masih berwarna merah) terlebih dahulu sebelum melakukan shalat. Apabila tidak ada ruthab, beliau makan tamar (kurma yang sudah dipendam dan dimasakkan biasanya berwarna hitam). Apabila tidak ada juga, beliau berbuka dengan satu teguk air minum" (HR. Abu Dawud dan haditsnya Hasan).
5. Berdoa ketika berbuka puasa
Artinya: "Ibnu Umar berkata: "Rasulullah saw apabila beliau berbuka puasa, beliau membaca doa: "Dzahabad dhama'u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah (Ya Allah, telah hilang rasa dahaga, telah basah tenggorokan, telah didapatkan pahala, insya Allah" (HR. Abu Dawud dan hadits tersebut Hasan).
Golongan Yang Harus (Dibenarkan) Berbuka Puasa:
Orang yang di dalam (perjalanan - musafir), tetapi wajib di qada’.
Orang sakit, wajib di qada’.
Ibu yang menyusukan anak, jika takut mudharat bagi dirinya, maka wajib qada’ dan jika takut mudharat bagi anaknya maka wajib qada’ dan fidyah.
Pantang-larangan puasa:
Yaitu perkara-perkara yang membatalkan pahala puasa, maknanya berpuasa tidak mendapat apa-apa pahala kecuali lapar dan dahaga (puasa yang sia-sia).
1. Berdusta, berbohong.
2. Mengumpat, mengata orang.
3. Membuat sesuatu yang boleh mendatangkan permusuhan.
4. Melihat benda-benda yang mendatangkan keinginan.
5. Marah.
Read More -
Sunnah-Sunnah Puasa
1. Makan sahur
Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw berikut ini:
“Rasulullah saw bersabda: "Sahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat keberkahan" (HR. Bukhari Muslim).
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda: "Yang membedakan puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur" (HR. Muslim).
Dalam beberapa hadits lain rasulullah menganjurkan kita untuk sahur meskipun hanya dengan seteguk air. Dan sebaik-baiknya makanan sahur bagi kaum muslimin itu adalah kurma.
2. Mengakhirkan waktu sahur
Sahur sebaiknya dilakukan diakhirkan (menjelang waktu subuh, terbit fajar), karena mengakhirkan waktu sahur termasuk amalan sunnah sebagaimana disebutkan dalam hadits: “ Zaid bin Tsabit berkata: "Kami melakukan sahur bersama Rasulullah saw, kemudian beliau
berdiri untuk melakukan shalat. Saya bertanya: "Berapa jarak waktu antara adzan dan sahur tersebut?" Ia menjawab: "Kira-kira sama dengan waktu membaca lima puluh ayat" (HR.Bukhari dan Muslim).
Apabila kita sedang makan sahur tiba-tiba terdengar suara adzan subuh, maka kita di perbolehkan untuk menghabiskan makanan sahur kita.
Rasulullah saw bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian mendengar adzan (maksudnya adzan Shubuh), sementara tangannya masih memegang piring (maksudnya masih makan sahur), maka janganlah meletakkan piring tersebut sehingga ia menghabiskannya" (HR. Abu Dawud dan Hakim).
Meski demikian, tentu agar lebih hati-hati (ikhtiyat), sebaiknya sahur tersebut sudah selesai sebelum adzan Shubuh tiba.
3. Menyegerakan berbuka
Rasulullah saw bersabda: "Orang-orang akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka bersegera dalam berbuka (berbuka puasa)" (HR. Bukhari Muslim).
4. Berbuka dengan kurma atau air
Artinya: Anas berkata: "Rasulullah saw apabila berbuka puasa beliau memakan beberapa biji ruthab (kurma basah, masih muda, biasanya masih berwarna merah) terlebih dahulu sebelum melakukan shalat. Apabila tidak ada ruthab, beliau makan tamar (kurma yang sudah dipendam dan dimasakkan biasanya berwarna hitam). Apabila tidak ada juga, beliau berbuka dengan satu teguk air minum" (HR. Abu Dawud dan haditsnya Hasan).
5. Berdoa ketika berbuka puasa
Artinya: "Ibnu Umar berkata: "Rasulullah saw apabila beliau berbuka puasa, beliau membaca doa: "Dzahabad dhama'u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah (Ya Allah, telah hilang rasa dahaga, telah basah tenggorokan, telah didapatkan pahala, insya Allah" (HR. Abu Dawud dan hadits tersebut Hasan).
Golongan Yang Harus (Dibenarkan) Berbuka Puasa:
Orang yang di dalam (perjalanan - musafir), tetapi wajib di qada’.
Orang sakit, wajib di qada’.
Ibu yang menyusukan anak, jika takut mudharat bagi dirinya, maka wajib qada’ dan jika takut mudharat bagi anaknya maka wajib qada’ dan fidyah.
Pantang-larangan puasa:
Yaitu perkara-perkara yang membatalkan pahala puasa, maknanya berpuasa tidak mendapat apa-apa pahala kecuali lapar dan dahaga (puasa yang sia-sia).
1. Berdusta, berbohong.
2. Mengumpat, mengata orang.
3. Membuat sesuatu yang boleh mendatangkan permusuhan.
4. Melihat benda-benda yang mendatangkan keinginan.
5. Marah.